Sunday

Bebas



Bebas berlari tanpa perlu risau dengan tindak-tanduk sekeliling kita pastinya akan membuat kita rasa kita adalah insan paling gembira dalam fana ini.
Tapi apa yang aku harapkan seperti di atas, tidak mungkin berlaku.
Suasana hiruk pikuk di luar tidak dapat aku nikmati pabila tibanya aku di kampung halaman.

JB..
memang indah jika teman-teman yang bisa menggembirakan kita ada bersama.
Tapi aku..bagai diikat, dirantai, dikurung dalam tembok batu.
Membataskan aku untuk menikmati apa yang ada di luar.
Apalah salahnya jika aku dapat turut sama berlari menggapai langit di luar sana.
Tidaklah hanya menatap dinding yang hanya berwarna hijau dan merah sepanjang hari.

Tensi dan bosan menyelubungi setiap ruang yang ada.
Asal pulang, diam di rumah. Apalah sangat untuk berlibur dengan teman-teman yang ada. Bukannya aku tak menghargai penat lelah mereka.
Sekali sekala aku pulang, apalah salahnya aku keluar menghirup udara di JB.

Sampai bila agaknya tekanan sebegini mesti aku tempuhi?
Sampai aku bekerja? Berkeluarga? Beranak-pinak?
Tuhan saja yang tahu.

Untuk mereka, mengertilah. Aku bukan anak kecil lagi.

2 comments:

Anonymous said...

gua pun pening tgk family lu..lu dah 24 tahun beb..haih

jenjibam said...

heh..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...